Mereka sampai di kediaman Agam ketika waktu memasuki larut malam. Dengan wajah penuh kekaguman Jenar tanpa henti menatap seluruh interior rumah megah milik Agam dengan tatapan setengah tak percaya. Selama ia hidup di dunia ia baru kali ini melihat pahatan rumah semewah dan semegah ini. Sangat jauh dengan rumah yang ada di desanya. Rumah ini bahkan berkali-kali lipat lebih besar dari milik Tuan Handoko.
Agam yang melihat ekspresi kampungan Jenar hanya terseyum kecil. Tidak berniat menghentikan ulah memalukan wanita yang kini resmi menjadi istrinya. Agam membawakan barang-barang Jenar dan mengajak wanita itu untuk ikut ke lantai atas. Sampai kemudian Agam berhenti dan membuka pintu kamar baru lah Jenar sadar jika ia sudah terlalu kelewatan mengagumi kekayaan lelaki ini sampai tak menyadari kakinya melangkah mengikuti Agam hingga tiba di kamar yang terlihat seperti pembaringan istana.
"Kamu tidur di sini. Dan di sebelah kamarmu itu adalah kamarku. Jika kamu ingin sesuatu dariku kamu tinggal ketuk saja pintunya," ucap Agam menjelaskan membuat Tatapan Jenar mengerjap, lalu mengangguk dengan canggung.
"Ba-baik Tuan. Maaf karena saya, Tuan harus menanggung semua ini."
"Tidak perlu minta maaf, sedikitpun itu bukan salahmu."
Jika Agam sudah berkata seperti ini. Rasa bersalah Jenar semakin menjadi. Lelaki ini begitu baik hati. Juga tak memandang seseorang dari fisik. Ketika di desa Jenar diperlakukan layaknya binatang, di sini ia benar-benar di anggap seperti manusia. Agam bahkan memberikannya kamar yang begitu luas sedangkan Jenar malah memperkeruh suasana dengan menjadi istrinya. Seharusnya lelaki ini bahagia dan menikah dengan wanita yang dicintainya.
"Sebelumnya aku tidak bermaksud untuk menyakitimu. Tapi aku pikir kita lebih baik tidur terpisah. Besok sekretarisku akan datang ke sini untuk membicarakan kontrak pernikahan kita. Tidak masalah kan?"
Mendengar hal itu Jenar tentu saja langsung menggeleng. Ia mencoba memperlihatkan aura tak terjadi apapun pada hatinya. Jenar juga sadar diri dengan keadaannya. Di perlakukan dengan baik seperti ini saja Jenar benar-benar sudah sangat berterima kasih.
"Tidak apa-apa Tuan. Saya bahkan berterima kasih karena Tuan sudah membantu saya."
Ucapan Jenar lagi-lagi menerbitkan senyuman tampan dari lelaki itu membuat Jenar seketika terdiam. Kenapa jantungnya semakin berdetak kencang saat melihat bibir sedikit tebal itu tertarik ke atas. Wajah kalem Agam dan tingkahnya yang begitu lembut sedikit mengusik hati Jenar. Namun ia segera menampik perasaan itu. Jenar harus sadar siapa dirinya, sangat tidak layak untuk mempunyai perasaan bodoh semacam ini untuk lelaki sesempurna Agam.
"Itu memang tanggung jawabku. Kalau begitu. Kamu silahkan istirahat. Aku akan mengajarkan perkerjaan dulu. Ingat, jika butuh sesuatu kamu tinggal ketuk saja pintunya."
Jenar ikut tersenyum dan mengangguk walau kecanggungan masih melekat di dalam obrolan mereka. Mungkin malam ini ia akan mencoba beradaptasi tinggal di rumah yang sangat berbeda dengan rumah yang selama ini ia tinggali di desa.
***
Agam menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur sambil memijat keningnya yang berdenyut. Sudah dua hari ia mengabaikan panggilan Mesya maupun pesan yang dikirim wanita itu padanya. Bukan hanya karena ia masih kecewa atas keputusan wanita itu namun Agam terlalu bingung untuk menjelaskan semua ini pada Mesya. Jika Mesya membatalkan pernikahan ini karena tuntutan karier modelingnya itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan kesalahan Agam. Ia menghamili wanita lain dan itu benar-benar masalah serius.
Drett drett
Suara getar ponsel berhasil mengalihkan perhatian Agam. Lelaki itu membaca nama pemanggil setelah itu ia langsung menegakan tubuhnya sambil menerima telepon tesebut.
"Hal-"
Belum sempat suara Agam lolos dari tenggorokan. Suara di seberang sana lebih dulu menyahut.
"Bos! Ini maksudnya apa. Bikin surat perceraian? Bukannya kalian saling mencintai dan pernikahan ini yang selama ini Bos impikan. Kenapa setelah sedikit lagi pernikahan tiba, Bos malah akan menceraikan Nona Mesya?"
Suara Adit terdengar cukup serius. Sekretaris sekaligus teman dekatnya itu belum sempat Agam beri tahu tentang masalahnya dengan Mesya dan pembatalan pernikahan mereka.
"Ini bukan untuk Mesya tapi untuk Jenar."
"Jenar? Wanita simpanan? Bos selingkuh?"
"Bodoh!" geram Agam sedikit kesal karena otak dugong temannya kini kembali timbul di saat yang tidak tepat.
"Aku tidak sengaja menghamili Jenar ketika aku menginap di desa. Dan wanita itu saat ini sedang hamil. Usia 4 bulan. Dia hampir saja mati di arak warga desa sana karena tidak mau memberitahu siapa yang menghamilinya. Jika aku tidak datang ke sana. Mungkin aku akan menyesal seumur hidup membiarkan dia diperlakukan seperti binatang karena kesalahanku."
"A-apa?"
Helaan napas Agam terdengar tidak baik. Tidak hanya Adit yang terkejut mendengar semua kesialan ini. Ia sendiri pun masih tak percaya kesalahan buruk ini akan menimpa hidupnya. Semuanya karena kesalahannya. Kenapa saat itu ia harus mabuk dan berkhayal bahwa Jenar adalah Mesya.
Agam melirik jam digital di atas nakas, pukul 11 malam. Waktu yang selalu Agam sukai karena Mesya akan selalu menelponnya di jam seperti ini, kini terasa begitu berbeda. Saat ini ia bahkan belum berani mendengar suara wanita itu. Meskipun hatinya terus merintih begitu merindukan kehadiran Mesya.
"Aku akan menjelaskan permasalahannya padamu besok. Untuk malam ini aku sedang tidak ingin berbicara dengan siapa pun. Kuharap kau tidak menelponku lagi Adit."
Setelah mengatakan itu. Agam dengan cepat menutup telponnya. Ia menonaktifkan ponselnya dan melemparnya ke sembarang arah. Berdiri, menghampiri pigura besar dengan foto Mesya terlukis besar di depannya. Agam sentuh permukaan foto cantik itu dengan penuh kelembutan.
"Maaf, aku menyakitimu Sya."
Fokus memandang foto kekasihnya tiba-tiba Agam dikejutkan dengan suara benda jatuh yang cukup keras.
Refleks kedua mata Agam terbelalak kaget ketika mengingat seorang wanita hamil kini tinggal di sebelah kamarnya. Lalu tanpa pikir panjang ia segera berlari ke arah kamar yang di tempati Jenar untuk memeriksa keadaan wanita itu.
***
Brak!
"Jenar, kamu tidak apa-apa?" teriak Agam panik. Kepala lelaki itu memerhatikan ke segala arah dan tak menemukan keberadaan Jenar di mana pun.
"Jenar kamu mendengarku?"
"T-Tuan."
Suaranya terdengar dari kamar mandi. Agam buru-buru melangkah menuju letak keberadaan Jenar. Saking paniknya, takut terjadi hal buruk pada bayinya Agam sampai mendobrak pintu kamar mandi namun bukan melihat Jenar tengah meringis kesakitan sebaliknya kedua mata Agam malah dibuat kaget dengan penampakan yang ada di dalam kamar mandi.
Jenar tengah mengigil kedinginan dengan tubuh polos tanpa pakaian di dalam kamar mandi.
Dengan gerakan cepat Agam buru-buru berbalik. Memunggungi wanita itu.
"Apa yang sedang kamu lakukan Jenar?" ucapan Agam berubah menjadi sedikit serak. Entah karena hal apa. Yang pasti Agam sempat melihat pahatan tubuh sintal itu. Memang tidak seproposional tubuh kekasihnya. Tetapi anehnya Agam tiba-tiba merasa panas saat melihat kedua p******a Jenar menggantung tanpa penghalang apapun.
Jenar mencoba menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya yang mungil.
"T-Tuan maafkan saya. Tadi saya berniat mandi karena gak enak gerah Tuan. Tetapi ternyata airnya dingin sekali, dan saya tidak bisa buka pintunya. Saya terkunci di sini Tuan. Saya tidak tau cara bukanya gimana, saya pukul aja pake pancuran ini Tuan."
Agam memejamkan matanya sambil menahan napas. Jadi suara benda keras itu bukan suara benda jatuh tetapi itu ulah Jenar memukul pintu kotak kamar mandi dengan shower? Jika Mesya tahu wanita itu pasti akan berteriak kesetanan karena shower kesayangannya rusak dan tak bisa terpakai kembali. Beberapa properti di dalam kamar mandi ini memanglah pilihan Mesya dan harganya tidak lah main-main. Agam membangun rumah megah ini selama 3 tahun terdapat campur tangan Mesya. Dan sekarang salah satu properti kesayangan kekasihnya rusak karena wanita lain.
Bukan saatnya untuk memikirkan hal itu. Jika ia terus membiarkan Jenar di dalam sana. Wanita itu bisa mati kedinginan.
Agam meraih handuk lalu buru-buru mendorong pintu kotak kamar mandi. Langsung meletakan handuk di tubuh Jenar melilitkan kain lembut itu di seluruh tubuh Jenar.
"Pintunya bahkan tidak rusak kenapa kamu tidak bisa membukanya?"
Jenar terdiam. Tubuhnya menggigil dan jantungnya mengerut melihat Agam dengan kemeja putih terlihat basah terkena aliran air dari shower yang sudah rusak parah. Otot perut Agam terlihat tercetak jelas di sana.
"Tidak tahu Tuan. Tadi bener-bener tidak bisa dibuka."
"Yasudah sekarang kamu pakai pakaianmu. Biar besok aku panggil pekerja untuk mengganti shower yang rusak."
"Maafkan saya Tuan. Saya merusaknya."
"Tidak apa-apa bukan masalah besar."
Agam membawa Jenar keluar dari kamar mandi. Setelah itu ia berlanjut meraih tas Jenar dan memberikan tas itu pada pemiliknya.
"Besok pagi kalau mau mandi kamu bisa pakai kamar mandiku. Aku harap kamu tidak merusak kamar mandiku seperti yang kamu lakukan di dalam kamar mandi ini."
Jenar meringis tak enak, merasa bersalah pada Agam karena baru hari pertama ia sudah merusak benda di rumah ini.
Agam kemudian tertawa. Mengusak kepala Jenar dengan gemas.
"Aku hanya bercanda. Cepat pakai pakaianmu dan pergi tidur."
Jenar tertegun sejenak, menatap punggung tegap Agam yang mulai berlalu dari kamar yang di tempatinya.
Wanita itu pasti sangat cantik dengan kebaikan hati yang mengagumkan, sehingga ia bisa dicintai lelaki sempurna dan penuh kasih sayang seperti Tuan Agam.
Sedangkan Jenar hanyalah wanita biasa, dengan kisah Cinta yang terasa sulit untuk dilalui. Karena tidak ada satu lelaki pun di dunia ini yang bisa mencintainya dan menginginkan kehadirannya.
Bersambung...
Open order promo Pdf 150k. Hanya dengan bayar 150 ribu saja sudah dapat 15 judul pdf Irie Asri. Promo pdf 150k hanya berlaku 2 hari saja. Batas akhir transfer sampai tgl 19 oktober jam 9 malam. Lewat dari itu promo pdf di tutup dan harga kembali normal.
Yang minat sama promonya silahkan chat wa author 0856-2495-6939.
Pdf akan langsung dikirim ke wa atau email setelah p********n selesai. p********n bisa via bank mandiri & shopeepay.
List Pdf yang didapatkan. (Isi pdf sudah full dengan extra part sama seperti ebook & cetak.)
1. Tuan Bara 65k
2. Om Regan 60k
3. Forced Wedding 55k
4. Mencintaimu Tak Mudah 50k
5. Devil Beside Me 40k
6. Seduce For Love 60k
7. Paksaan ternikmat 40k
8. Pernikahan Bayangan 28k
9. Unwanted Love 50k
10. My Ugly Husband 45k
11. Eternal Mistake 50k
12. 40 Days with You 30k
13. Cinta Dalam Luka 50k
14. Last Love 50k
15. Me After You 30k