Suara ponsel yang terus berdering sedikit mengusik Agam dari tidur lelapnya. Ia mulai membuka matanya perlahan dan hal pertama yang ia lihat saat membuka retinanya adalah sosok Jenar yang sedang tertidur di samping tubuhnya. Dengan tubuh telanjang di balik selimut. Agam tersenyum. Tangannya bergerak menyingkirkan anakan rambut Jenar yang lepet di kening bercampur dengan keringat. Aroma hasil percintaan mereka juga tercium dalam mukosa hidung Agam sehingga membuat Agam percaya bahwa semalam ia benar-benar melakukannya lagi dengan Jenar. Dengan sadar dan keadaan hati yang berbeda. Jemari Agam menelusuri wajah bulat Jenar, lalu ujung telunjuk Agam berhenti di bibir bawah Jenar yang meranum. "Sebenarnya kamu cantik Jenar. Jika mataku yang melihatmu," gumam Agam lembut. Ia percaya bahwa s