Anin menahan napas, dia merasakan sentuhan lembut di kakinya, sepertinya Bang Seril sudah memulai. Tapi apa tidak bisa dilakukan dengan cepat? Singkap, lihat, terus sudah. Ayolah .... Cuma menyingkap daster, kok. Eh, tidak. Ada legging pendek di dalam sana, Bang Seril perlu menyingkapnya juga atau ... dipelorotkan sedikit? Ya, apa pun itu, bukankah bisa dilakukan dengan fast biar lekas usai? Anin tak tahu saja betapa Seril kelimpungan di sini, secara tiba-tiba muncul setann mesumm yang membisik agar Seril mengusap-usap paha itu dulu dengan serangkaian modus mokondo. Kata setann itu, "Sikat, Ril! Jangan sia-siakan kesempatan emas ini. Jangan cuma dipake buat lihat bekas luka, tapi buat raba-raba juga. Sayang banget kalo cuma dilihat, emangnya boneka cantik? Ini bini, lho. Halalan to