Pelan-pelan saja. Jangan buru-buru seperti tadi siang. Zul mulai dengan sebuah ciuman di kening Jasmine. Lama. Dari ciuman itu Zul curahkan perasaan cinta dan sayangnya. Di mana Jasmine telah memejamkan mata menikmati ciuman yang Zul beri. Begitu dilepas, bukan lagi bibir Zul dan kening Jasmine yang bertaut, melainkan mata ke mata. Jasmine mengulum senyum, Zul lalu memberi kecupan di pipi. Jasmine berkalung lengan, Zul menyentuh sisi wajah istrinya. "Jasmine." "Hm?" "Cantik." Zul bukannya ngegombal, lho! Ini serius ungkapan dari hati terdalam, perintah otak juga. Mata yang menyampaikan informasi tentang seberapa cantik seorang Jasmine Winarta. Zul sendiri heran, kenapa sekarang kecantikan seorang Jasmine jadi berlipat ganda, ya? Mulai subjektif dan Zul tidak tahu bila secepat itu