[Zul, itu colek bojomu. Mbak minta maaf gitu.] Sebuah pesan dari mbak ipar. Istrinya Bang Sultan, tuh. Dan ternyata Jasmine ngambek betulan tanpa sungkan-sungkan, tanpa merasa tidak enakan, dan tanpa memikirkan status 'keluarga.' Dia itu tipe yang kalau marah, ya, marah. Tak peduli siapa, tidak Jasmine tutupi. Zul mulai paham karakter sepupu Mbak Iren. Bahkan mereka yang notabene lebih 'dekat secara kekeluargaan' saja Jasmine tak sungkan. Mbak Iren: [Atau nanti Mbak mampir, deh, ke tempat kalian. Ada di rumah, kan?] Sampai segininya. Zul balas. Zul: [Haha, ada-ada aja.] Zul: [Makanya jangan koar-koar curhatan orang, Mbak. Itu Jasmine jadi manyun terus, lho, seharian ini dari kemarin. Mana lagi mens. Ah, Mbak Iren, sih.] Zul: [Ya udah, ke sini aja, Mbak. Titip anggur dari kebun Seri