Tuan Garfiel tidak mengubah kepribadiannya pada sesi latihan denganku. “Selamat pagi juga, Goro, Rio,” jawab Tuan Garfiel setelah dirinya berdiri tegak di hadapan kami, kelihatannya dia tampak begitu gembira pada kedatangan kami, bahkan aku bisa merasakannya, aula latihan telah dibersihkan sampai mengkilap. Aku tidak tahu apa yang kupikirkan, tapi aku benar-benar merasa kalau Tuan Garfiel telah menyiapkan banyak hal untuk sesi latihan denganku. “Aku senang kalian berdua datang tepat waktu, sebelum kita mulai, bagaimana kalau kalian sarapan dulu? Aku sudah menyiapkan makanan hangat untuk kalian, kalian tidak keberatan, kan?” Aku dan Rio saling memandang beberapa saat sebelum akhirnya kami menerima tawaran Tuan Garfiel dengan gugup. Kemudian, kami dibawa oleh Tuan Garfiel meninggalkan aul