Tiga Puluh Lima

1549 Kata

"Halo?" " .... " "Saya diterima?" Mata Sri melebar tak percaya. " .... " "Baik," " ....." "Baik, Bu." Sambungan terputus. Hatinya lega dan bahagia. Sri mengusap rambut Nadhira, kemudian berbicara pada anaknya yang terlelap itu. "Besok mama mulai kerja, Nak. Mama akan bawa Nadhira ke tempat kerja. Mama nggak akan tinggalkan Nadhira. Jangan rewel di sana ya sayang! Mama sayang kamu." Sri mendekap Nadhira erat. Sri mulai memejamkan matanya, tiba-tiba Sri heran, dia merasa p******a yang dihisap Nadhira berdenyut aneh. Penasaran, dia menariknya hati-hati tanpa mengganggu tidur bayinya itu. Matanya membola, ASI encer keluar dari sana, cukup banyak. Dia sampai takjub sendiri dengan kekuasaan Tuhan yang telah memberikannya. "Alhamdulilah." Sri sampai menangis haru. Ini salah satu keber

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN