Dua Puluh Tujuh

1114 Kata

Hujan lebat selalu turun menjelang sore. Padahal cuaca di pagi hari tergolong cerah. Aryo sudah sampai di kontrakan sejak jam lima sore. Beberapa hari ini dia jarang bertemu dengan Brenda. Gadis itu sibuk mempersiapkan pernikahan mereka yang hanya tinggal hitungan hari. Aryo mengalihkan perhatiannya ke pintu masuk, ketukan tak sabaran terdengar berlomba dengan suara hujan. Pintu dibuka, Aryo tertegun. Wajah pucat pasi dengan tubuh basah kuyup, tiba-tiba merosot dan jatuh pingsan. Untung saja Aryo dengan tangkas menangkapnya. Sekali gendong, Aryo membawa sosok itu ke sofa di ruang tamu. Air hujan berceceran menetes di lantai. Aryo mengusap wajahnya. Kejutan apa ini, setelah lama tidak bertemu. Tiba-tiba saja wanita itu jatuh pingsan di hadapannya dengan keadaan mengenaskan. Aryo memb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN