Bab 33. Lolos Dari Maut

2517 Kata

Anwar Afandi dan anak buah Rega masih bicara di depan pintu, ketika dikejutkan suara gaduh klakson dan jeritan panik warga. Seketika mereka ingat kalau Nara juga baru saja pergi dari sana. Tanpa menunggu keduanya berlari ke arah jalan. Mata Anwar melotot melihat beberapa mobil seperti bola biliar kocar-kacir saling hantam. Sedangkan truk yang datang dari arah berlawanan, melaju kencang tanpa sedikit pun tampak berusaha mengerem. “Naraaa …” teriak Anwar mendapati mobil keponakannya juga berada di sana. Mulai oleng karena banting setir berusaha menghindari serudukan truk, maupun hantaman mobil dan sepeda motor lain yang kacau saling tabrak. Dia dan anak buah Rega terpaksa hanya berdiri, tanpa bisa mendekat. Tidak bisa, keadaan di depan sana terlalu berbahaya. Jantung Anwar berdetak kenca

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN