Perlahan Kana melepaskan rangkulan tangan Jiyo di pinggangnya. Sejak masuk restoran sampai selesai makan, pria ini makan dengan sebelah tangan karena satu tangan yang lain sibuk menarik tubuh Kana untuk selalu didekatnya dan merangkul pinggangnya erat. “Bapak … malu ah diliatin orang …,” bisik Kana merasa tak nyaman dengan sikap Jiyo dan karena ada beberapa orang memperhatikan mereka. “Mereka memperhatikan kita bukan karena aku memelukmu, tetapi karena iri ingin dimanjakan seperti ini juga, ngerti kamu?” jawab Jiyo sembari menghabiskan isi piringnya lalu mencuri ciuman dari bibir Kana dan membuat Kana hampir tersedak. “Itu hukuman karena kamu panggil aku bapak terus…,” bisik Jiyo santai. Kana hanya merenung dan menatap Jiyo cemas, pria ini tak bisa diberitahu dan selalu bersikap spo

