Kana mengurut betisnya perlahan karena kakinya terasa lelah harus mengenakan high heels seharian ini. Waktu telah menunjukan pukul 8 malam dan dirinya masih bersama Jiyo di dalam mobil setelah pertemuan mereka dengan salah satu client di kantornya. “Kamu lapar? Ayo kita makan malam dulu,” ajak Jiyo sembari mengelus rambut Kana lembut. Kana hanya diam, kesibukannya hari ini bersama Jiyo membuatnya lupa akan gosip yang tengah terjadi di kantor. Ia merasa lega karena Jiyo menyuruhnya ikut, sehingga ia terhindar dari pandangan orang-orang yang mungkin saja tertuju padanya. Kana baru menyadari bahwa Jiyo membawanya ke sebuah apartemen mewah bukan ke restoran untuk makan malam. “Dimana kita pak?” tanya Kana ketika Jiyo memasuki gerbang besar. Ditanya seperti itu Jiyo hanya tersenyum dan

