Sudah berjam-jam Raya dan pak Tama berteleponan, kedua orang itu terkadang diam beberapa menit lalu kemudian saling berbicara dengan lancar hingga seterusnya seperti itu. Kedua orang itu tidak sadar, jam sudah menunjukkan pukul 5 sore dan bahkan sama-sama belum mandi sama sekali. "Besok aku akan menjemput mu, kau mengerti?" ucap pak Tama yang sudah ke lima kalinya mengatakan hal itu kepada Raya selama panggilan berlangsung. "Hem, baiklah. Aku akan bersiap-siap, sebelum kamu datang," jelas Raya yang merasa tidak bosan menjawab pertanyaan pak Tama yang seperti itu. "Raya!" panggil ibu Rani yang dari tadi sudah bosan melihat tingkah Raya yang terlihat seperti orang di mabuk cinta saat ini. "Iya, ada apa?" tanya Raya sambil kedua earphone yang masih melekat di kedua telinganya. "Mandilah