Tiga hari menjelang resepsi pesta pernikahanku dengan Linda, aku mengajak Linda mengantar undangan ke rumah nenek Dimei atau mama Lie Phin, sekalian mengenalkan Linda kepada nenek Lie Phin dan keluarganya. Aku tahu sebenarnya tidak merupakan suatu keharusan bagiku untuk mengenalkan calon istriku kepada keluarga Lie Phin. Aku melakukan itu hanya sebagai tanda bahwa aku masih menghormati keluarga Lie Phin dan karena cucu mereka Dimei ada di bahwa pengasuhanku, pasti mereka juga mau tahu tentang siapa yang akan menjadi ibu sambung buat Dimei. Sebenarnya aku berniat mengenalkan Linda kepada keluarga Lie Phin sejak kepulangan kami dari Australia, beberapa waktu yang lalu. Tapi kesibukan kerja dan kesibukan mengurus resepsi pernikahan juga segala hal yang terjadi membuatku lupa. Jadinya ba