Aku memandang Linda yang menutup matanya erat,pura-pura seperti tidur. Tapi aku tahu dia tidak tidur. Dia pasti takut aku marahi karena telah berani menutup kebenaran tentang anakku. Anak dari benihku yang telah aku tempatkan dalam rahimnya sejak pertama kali kami memadu kasih. Wanita ini sungguh sangat tidak bisa aku mengerti. Mengapa dia tega membohongiku dengan kebohongan besar seperti itu? Mengatakan kalau anak yang dikandungnya bukan anakku melainkan anak dari hasil kesalahannya, melakukan dengan pria lain saat dia mabuk. Kenapa Linda bisa segila itu. Kemana pikirannya? Mengapa dia tidak berpikir lebih panjang tentang masa depan anak itu yang dipangkas begitu saja dari akarnya? Anak itu bakalan tidak tahu siapa ayahnya dan aku tidak bisa menyayanginya.
Aku menatap Linda yang masih
