Memakai seragam oren khas tahanan, Velery terdiam tak berdaya, seolah tak memiliki semangat hidup. Velery masih duduk di sudut sel huniannya. Ia masih menunggu kedatangan Danian. Sudah satu minggu lamanya ia menunggu tapi Danian tak juga datang. Padahal, Velery sudah mengirim sederet kabar sekaligus permintaan pada Danian. Namun, jangankan Danian, sekadar kabar balasan pun, Velery tak mendapatkannya.
Danian benar-benar marah. Danian tak mencintai Velery lagi seperti dulu, begitulah keyakinan yang terus orang tua Velery yakinkan pada Velery. Velery muak, tapi fakta Danian tak kunjung mengabarinya justru menegaskan, apa yang orang tua Velery katakan benar. Semuanya tinggal kenangan. Apalagi semenjak Velery mengikuti tuntunan Rosmaria untuk meninggalkan Danian tepat beberapa jam sebelum pern
