Azura tengah menerima telepon ketika perutnya mendadak melilit dan rasanya sangat sakit. Azura sampai tak bisa berkata-kata, menahan napas, seiring buih keringat yang mengalir dari kepalanya membasahi pipi dan perlahan lolos hingga leher. Ini apa? Sesakit ini! Perlahan, Azura terengah-engah. Ada yang mendesak keluar dari rahimnya sementara makin lama, perutnya juga makin sering melilit. Azura mulai gemetaran, tak tahan karena makin lama rasanya makin sakit. Telepon di tangan kanannya, ia jatuhkan. Ia sungguh ingin berteriak dan memanggil Danian yang ada di dalam sana, tapi tenaganya sungguh terombang-ambing. Barulah sekitar dua menit kemudian, ia bisa memanggil Danian. Di tengah suasana luar yang sudah petang, Danian yang awalnya tengah sibuk dengan laptopnya, langsung terjaga. Bergegas