Tak terasa sudah jam lima sore. Rayya mulai membereskan meja kerjanya, bersiap pulang. Matanya menyipit melihat gawainya bergetar tapi nomor telepon yang memanggil tanpa nama. Tentu saja Rayya abaikan. Dia lebih memilih membawa gelas kotor ke pantry. Dia kembali duduk dengan manis dan touch up seadanya. Euum ini Abhi jadi apa enggak sih? Sebenarnya aku tidak mau menambah masalah dengan pergi bersama bos yang sudah menikah, tapi kenapa jauh di sudut hati, aku malah berharap sebaliknya? Haaah dasar Rayya labil! Sudahlah, aku akan pamit pulang saja. Rayya mengambil gawai untuk mencek pesan dari pop up messages. Ada satu pesan dari nomor tidak dikenal, matanya menyipit melihat pesan itu. 08199876XXXX Aya, knp telponku tidak dijawab? Dih siapa sih nih orang? Sok penting banget minta dij