AZKA's PoV "Loh, kok kamu nangis?" Aku menyadari air mata Tasha yang menetes. "Sayang, hey? Aku enggak apa-apa." Aku menghapus air matanya dengan lembut. Biar pun Tasha masih marah padaku, tapi terlihat jika perhatian dan kepeduliannya tak dibuat-buat. Dia cemas melihatku yang terluka. Aku sengaja tadi tidak mengabari Tasha saat keningku terbentur keras ketika melakukan rem dadakan. Aku pikir, Tasha akan tidur lebih dulu tak akan menunggu karena aku bilang tak hanya membeli susuu hamil saja saat akan keluar ruamh tadi, melainkan ke kantor juga. Aku tak mau tiba-tiba menghubungi dan membuatnya panik berpikiran ke mana-mana. Makanya, aku langsung menuju klinik terdekat saja untuk mengobati lukaku. Syukur lah, aku tidak pingsan tadi. Aku merangkulnya masuk dengan satu tangan lagi menent