Rafli jadi kepikiran omongan Zee kemarin. Kemudian, dia menggelengkan kepala cepat. Gue kan nggak ada niat mainin cewek-cewek itu. Cuma kalau udah bosan atau orangnya ngeselin, masa iya tetap gue pertahanin? Lagi juga, wajar gue seleksi nyari yang terbaik buat masa depan. Walau target nikah gue masih lama, nggak ada salahnya gue seleksi dari sekarang. Rafli tersentak ketika layar ponselnya bergetar panjang. Pada layar ponselnya tertera nama Meta di sana. Rafli tersenyum. Meta membuat mood-nya lebih baik. “Hallo, Princess? Tumben nelepon aku duluan, ada apa nih?” “Coba tebak, aku lagi di mana?" "Di dalam hatiku nggak, sih?" Aih, mulai lagi gombalan Rafli. Dia sedang duduk bersantai sore ini di pinggir kolam renang hotel dengan ponsel menempel di telinganya. Sudut bibir lelaki itu te