Kak Azka beranjak naik dari kolam terlebih dahulu. Sedangkan aku menunggu hingga lelaki itu menghilang dari pandanganku dulu, baru berniat naik. Aku malu. Di dalam air, kan tak terlihat persis bagaimana bentuk tubuhku. Kak Azka juga tak memperhatikan tubuhku. Meski tadi kulit kami sudah bersentuhan karena Kak Azka merengkuh erat tubuhku. Mukaku memanas mengingatnya. Kami tak berbicara apa-apa lagi setelah Kak Azka berkata tentang Arsyad. Kak Azka mengajakku berenang bersama—menyelam. Tak ada penjelasan apa pun mengenai alasan kenapa Kak Azka tiba-tiba menyiumku. Ingin rasanya bertanya, tapi aku begitu malu. "Pakai ini. Kita sarapan dulu." Kak Azka kembali dengan menyodorkan sebuah bathrobe padaku. Kemudian lelaki itu berbalik badan dan aku segera naik dengan cepat menggunakan bathrobe te