"Nggak apa-apa, cuekin aja. Sampai dia capek sendiri dan berhenti," ujar Kak Azka tampak tenang sambil memakan sarapannya. Tak terlihat emosi pada raut wajahnya. Aku mengeluh pada Kak Azka mengenai Kak Arsyad yang terus mengganggu, tanpa terlewat. Kak Arsyad menang tak melakukan hal yang aneh kepadaku. Akan tetapi dia terus mendekat, tidak hanya sekedar menghubungiku via telepon aja. Dia juga menemuiku, mengajak jalan atau makan dan banyak lainnya yang tentu saja tak pernah aku iyakan. Aku langsung menolak mentah-mentah. Bukannya bermaksud mengadu domba kedua kakak adik itu, aku hanya ingin berkeluh kesah tentang ketidaknyamanan yang aku rasa. Dan aku juga berharap Kak Azka dapat bertindak sesuatu. Menegur adiknya itu, tanpa harus ribut. Entah bagaimana caranya, aku ingin Kak Azka bertin