Sehari setelah Dania wisuda, keesokan harinya Arsyad langsung memboyong istri tercintanya itu ke Jakarta. Merayakan wisuda istrinya itu di Jakarta saja. Bukan tak menghargai keluarga sang istri yang masih hidup, seperti kakak dan ayahnya. Akan tetapi, Arsyad begitu muak. Lagi juga, dia berhak penuh atas istrinya itu. Menjauhkan istrinya dari orang-orang yang menyakiti, itu adalah tujuan Arsyad. Tak boleh siapa pun menyakiti istrinya, meski keluarga sang istri sendiri. Kakak dan ayahnya Dania datang pada acara wisuda, Dania mengundang mereka. Sekesal-kesalnya, tetap menyayangi kedua orang yang memiliki hubungan darah dengannya itu. Namun, ada saja ulah dari orang terdekat Dania itu. Pada hari yang seharusnya menjadi hari bahagianya Dania, tapi kembali ada tekanan kepada perempuan itu. “