Chapter 23 - Baikan lagi

538 Kata

Dan setelah batu besar itu terangkat. Sebuah mata air mengalir dari sana. Mata air yang sebelumnya tertutupi keegoisan dan harga diri Dino. Mata air yang melambangkan 'rasa' yang dia miliki untuk Tasya. "Dino nggak percaya. Dino harus mastiin dengan melihatnya sendiri," kata Dino dengan nada datar. Tubuh Tasya sedikit bergetar. Terus terang dia malu banget. Tadi pertama kali, seorang cowok menyentuh tubuhnya. Sekarang mau dilihat juga. Tapi Tasya merasa ada sesuatu yang lain dari Dino, Tasya memberanikan diri membuka matanya untuk melihat Dino dan Tasya terkejut. Karena bahagia. Tatapan mata Dino kembali seperti beberapa hari lalu. Tatapan mata yang membuat dia kangen sama adek sahabatnya ini. Kini Tasya tahu, kalau nada datar Dino dan kalimatnya barusan cuma gurauan. "Apaan sih? Kan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN