Di saat perasaannya kalut, Hengky mendengar seseorang menekan bel. Ia hendak berdiri, tetapi seorang pelayan laki-laki muncul dan berkata, "Biar saya yang buka pintunya, Tuan." Hengky mengangguk dan membiarkan pelayan itu membuka pintu. Ternyata, yang datang adalah Joko, penjaga villa milik Hengky. Kedatangan Joko membuat Hengky kaget. "Halo, Pak Joko. Apa kabar? Angin apa yang membawa Anda datang ke sini?" sapa Hengky. Joko menundukkan kepalanya dan berkata, "Maaf, Tuan, jika kedatangan saya mengganggu istirahat Tuan. Namun nampaknya saya tidak punya pilihan lain kecuali kemari." "Ayo duduk dulu," pinta Hengky. Joko pun duduk dan mulai menjelaskan, "Sebenarnya saya ke kota untuk menemui anak saya yang bersekolah di kota dan tinggal bersama saudara. Namun saya kesorean untuk pulang k

