Chapter 33

1958 Kata

                Cangkir itu kembali kosong, entah sudah ke berapa kali wanita itu mengisinya untuk menemaninya menyelesaikan bahan presentasi final meeting project terbesarnya tahun ini.                   Bahkan jarum jam yang terus berdentang di kesunyian malam itu tidak mengganggunya sama sekali.                   Wanita itu sangat fokus dengan pekerjaannya, walau matanya sudah terlihat lelah juga dengan wajah pucatnya.                   Ia harus memenangkan project itu agar mendapat bonus tambahan. Memikirkan uang membuat wanita itu menghembuskan napasnya panjang dengan raut lelah.                   Teringat pertemuannya dengan sang ibu siang tadi.                   Lea menemuinya di kantor dan mengajaknya makan siang bersama. Hal yang sangat jarang dilakukan ibunya itu,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN