Netra itu perlahan terbuka, dengan pelan menatap ke sekelilingnya, berusaha mencari jawaban di mana ia berada. Lalu saat melihat ranjang di mana ia berbaring juga tangannya yang di infus, wanita itu menghela napasnya, sekali lagi menatap ke sekelilingnya yang terasa begitu sunyi, menatap ke arah jendela di mana langit terasa begitu pekat malam ini. Bibir pucatnya menyunggingkan senyum miris, merasa tidak ada satu orang pun yang peduli padanya, bahkan keluarganya. Kyra melihat jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Berusaha menghibur dirinya dengan mempercayai jika jam besuk memang sudah habis, sehingga Bintang juga orang tuanya diharuskan untuk pulang. Tapi kenapa tidak ada satu pun yang menemaninya di sini? Seta