Dua puluh delapan

1889 Kata

Esok paginya telah tiba, cuaca lagi tidak mendukung. Hujan, adalah paling dibenci oleh Nella sendiri. Rasa moodbooster sedikit menghilang dari kehidupannya. Padahal hari ini adalah di mana ia memanjakan diri di salah satu salon ternama dan terbaik di Jakarta. Sementara Edy tengah sibuk dengan beberapa dekorasi gedung, tata rias, catering segalanya untuk persiapan pernikahan yang akan di meriah sangat besar. Terakhir seumur hidup untuk menikahi seorang cewek barbar adalah momen terindahnya. Bunyian ponsel ada di dalam saku celananya bergetar beberapa kali, di rogoh saku itu, terpampang foto seorang wanita tengah menikmati es krim itu, siapa lagi kalau bukan Nella. Kapan Edy mengambil ekspresi foto itu ketika cewek barbar menikmati es krimnya. Yang lebih pasti telah lama mengambil foto

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN