Edy masuk ke kamarnya menggaruk kepala yang tidak gatal itu. Masalahnya ia lupa, tidak boleh bocor kan ke siapa pun untuk soal belah duren. Ini juga ide Roy dan Alex juga, sekarang istrinya ngambek. Haduuuhh... kalau sudah merajuk sulit untuk di ademi. Bagaimana ya, masa ia harus gombal main halus lagi, nggak mungkin, kan. Itu-nya pasti masih sakit terlalu kasar mainnya tadi, geseknya terlalu kuat. "Nella, masih marah, ya? Ih, jangan marah dong! Nanti telurnya bakalan nggak keluar loh." bujuk apaan nih, Dy? batinnya dalam dirinya sendiri. "Masa, nggak keluar, sia-sia, dong!" balasnya menoleh merenggut. "Iya, soalnya dia takut nanti kamu meletus secara tiba - tiba, pecah deh telurnya, terus enggak membuahkan hasil yang bagus. Percuma dong sudah ditimbun banyak ke dalam," ucap Edy

