Last Chapter...-2

1023 Kata

“Kalian berdua benar-benar ya!” gerutu Aric. Aurora tersenyum, “saat pernikahanku, kamu buat aku dan Zayan hampir bertengkar.. jadi, ini malam pembalasan yang paling pas!” semangatnya. Aric menatap kakak sepupunya, “Ka Aurora, itu ide Hamish—” Hamish langsung ekspresif, mengangkat tangan, “Bohong, Ka! Dia hanya lempar batu, sembunyi tangan!” “s**t, Hamish!” umpat Aric, jelas-jelas memang ide Hamish, sekarang dia sengaja mengatakan begitu karena ingin mengerjainya. “Pesta ini hanya untuk senang-senang, bukan tegang. Santai saja, okay?!” Fay menepuk bahunya kemudian tersenyum pada Vanya. *** Aric menyusul Vanya yang sudah kembali ke kamar. Bibirnya tersenyum saat hendak mengetuk pintu di depannya. Semalam sampai persiapan tadi, Aric memang berbeda kamar dengan Vanya. Mulai sekarang s

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN