BAB 23

1106 Kata

"Kayaknya lagi semangat banget," Arnold lalu menoleh ke arah Ibas yang berdiri di sampingnya. Ia menyungging senyum, menyesap kopi. "Biasalah," Arnold meletakan cangkir itu di meja, ia ikut tertawa. Ibas menepuk bahu Arnold, ia memperhatikan sahabatnya ini, "Tampang lo kayak gini, kayaknya enggak asing, lo pasti baru jadian lagi ya," Tawa Arnold lalu pecah, ia meninju bahu Ibas, "Tau aja lo," "Siapa?," Ibas duduk di samping Arnold. "Ada deh," "Come on, siapa men !," "Yang pasti cantik lah," "Anisa udah putus?," "Udah, dia balik ke Padang, udah enggak tahan di rantau," Arnold terkekeh ia merenggangkan otot tubuh, karena lelah luar biasa setelah bekerja seharian. "Tinggalnya dekat rumah," "Lo ya enggak ada matinya ya," Ibas geleng-geleng kepala, melihat prilaku Arnold, masalahnya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN