“Kamu saya pecat!” Teriakan Yanto menggema di ruangan itu. Ruangan yang baru beberapa menit lalu menjadi ajang pergulatan Freya Ivanka dan istrinya, demi menuntaskan emosi yang berlipat ganda. Beruntung ia lekas melerai. Andai tidak, sudah dipastikan istrinya akan kalah telak. Terbukti tangis istrinya menyayat hati karena menahan sakit dan malu yang amat sangat. Sekesal-kesalnya ia dengan sang istri, tapi melihat istri yang babak belur tentu saja Yanto iba. Itu sebabnya ia memutuskan hukuman setimpal pada gadis ini. Terdengar decakan dari para karyawan lain di belakang tubuhnya. Suara protes tak percaya dan suara bisikan yang mengisyaratkan mereka kasihan pada Freya. Tiga kata pamungkas keluar juga dari mulut Yanto sambil memeluk istrinya yang menangis karena jambakan Freya. Bagaimana