Bergerak dengan gelisah di pangkuan Rendra sembari dengan kedua tangannya bersedekap didada untuk tidak memeluk leher pria itu erat seperti keinginannya yang begitu kuat juga karena mengingat antara ruang keluarga dan kamar tidur Taka tidak terlalu jauh, Laila berusaha menahan getaran suara untuk tidak berteriak putus asa, “Baik, katakan apa yang ingin kau bicarakan.” Rendra tak langsung menyahut, pria itu diam sejenak dan justru terus memperhatikan wajah Laila dengan intens hingga membuat wanita itu menjadi tak sabar kemudian berusaha untuk bangkit dari pangkuan pria itu. “Tetap seperti ini dan jangan terus mencoba menghindari semua masalah di antara kita,” geram Rendra saat Laila berusaha bangkit dari pangkuannya, pria itu menahan untuk tetap duduk dengan memeluk pinggang wanita itu