Siang itu Anita benar-benar kembali ke klub yang dia datangi kemarin, untuk menemui Mr E dan meminta penjelasan dari laki-laki itu.
Meskipun ada rasa sakit juga nyeri diantara kedua pahanya, akan tetapi Anita berusaha menahan rasa ngilu itu hanya karena dorongan emosionalnya yang terlampau besar dan dia benar-benar tidak bisa menunggu besok atau lusa untuk mendapatkan jawaban atas rasa sakit dan kecewa yang dia rasakan sedari semalam.
Cukup lama Anita menunggu Mr E e di ruang tunggu depan resepsionis tempat itu. Jam sudah menunjukkan angka 15:00 menjelang sore tapi laki-laki blasteran dengan iris mata keabuan itu benar-benar menguji kesabaran Anita.
Sudah lebih dari dua jam Anita menunggu dengan duduk seperti orang bodoh di tempat itu, alih-alih mendapatkan jamuan segelas jus, air putih
