Pagi itu, udara Bandung terasa segar dengan sisa embun yang menggantung di dedaunan. Reema bangun lebih awal. Matanya masih mengantuk dengan pikirannya jernih. Ia hanya cuci muka dan gosok gigi, lalu memutuskan berjalan-jalan keluar hotel sebelum nanti pukul sembilan kembali ke Jakarta. Ia menyusuri area taman dan jalur pejalan kaki, menikmati suasana pegunungan yang tak pernah ia rasakan saat terjebak di Jakarta. Ketika melewati area sport center hotel, langkah Reema terhenti. Matanya menangkap sosok yang sangat ia kenal di lapangan tenis luar ruangan. Sosok bosnya yang ia pikir belum bangun, masih tidur diranjangnya. Dante dengan kaus polo putih dan celana pendek olahraga, pria itu tampak sepenuhnya berbeda dari Dante yang biasa ia temui di kantor. Lebih santai, tetap memancarkan aur