Om-Om!

2529 Kata

Reema masih terkejut dapati ada bocah pintar itu duduk di kursi belakang sambil memberi senyum sapa ceria. Bukan hanya ada Dante yang tiba-tiba muncul. Terlihat sekali jika Favian menghendaki pamannya datang ke sana. “Kamu terus mengoceh, tidak memberi saya kesempatan buat beritahu jika ada Vian bersama saya.” Beritahunya masih santai, walau kemudian matanya diliputi tidak senang melihat penampilan wanitanya. Sangat jauh dari selera berpakaian Dante. Reema menarik napas dalam-dalam, “terus Pak Dante ngapain sih ke sini? Hari ini masih jatah waktu saya sama keluarga, bahkan sampai besok Pak!” tetap tidak terima jika bosnya harus mengganggu waktu liburnya. Dante bersedekap, “saya butuh bantuanmu.” “Bantuan apa—“ “Ka Re, kata Onkel akan ikut temani aku main! Aku setuju, karena Onkel

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN