Pergi. Pikiran yang begitu saja terlintas detik penawaran bosnya yang terasa tak rasional. Reema berjalan menerobos hujan pun tidak ia hiraukan selain terus berlari, mencegat taksi yang sulit menerimanya karena basah kuyup sampai akhirnya ia dapat, kemudian sampai di tujuannya. Sepanjang jalan tadi ia terus memikirkan, bukannya bagus ya sang Bos tidak marah sampai langsung memecatnya detik itu juga? Namun, yang buat Reema bertanya-tanya lebih lagi mengenai Dante yang memberi penawaran. Sulit dipercaya! Entah atas dasar apa? Tertarik atau memang bosnya berterus terang, bosan dengan kehidupan biasanya dan melihat Reema sebagai mainan baru? Ia menarik napas berulang, tangannya bukan hanya dingin tetapi sudah keriput. Gemetar menahan dingin yang menyelimutinya. Bertahan, ia duduk di sebuah