Reema merapikan ujung dress terbaik yang ia miliki, berwarna biru navy-nya yang panjang di bawah lutut, saat melangkah keluar dari ballroom hotel tempat acara berlangsung malam ini. Gaun itu sederhana, tanpa brand ternama, tapi potongannya rapi dan membingkai tubuhnya dengan anggun. Ia berdiri beberapa langkah di belakang Dante, tetap menjaga jarak profesional seperti biasa. “Kita pulang sekarang, Pak?” tanya Reema. Dante hanya memberi anggukan kecil. Acara hari itu berjalan lancar. Dante beberapa kali meminta pendapat Reema soal klien, dan seperti biasa, Reema bisa membaca situasi dengan akurat. Ia bukan hanya sekretaris yang menyiapkan dokumen atau jadwal, tapi kini sudah menjadi sosok yang mengerti bahkan saat Dante belum bicara. Sopir membukakan pintu, Dante yang harusnya masuk m