Gabriel melirik ke pintu yang terbuka, “mau aku tutup pintunya agar anak-anak tidak mengganggu?” Aubrey sampai meneguk salivanya sendiri begitu mendengar perkataan Gabriel. Tatapan pria itu begitu lapar ketika Gabriel berada diatasnya. Belum sempat Aubrey menjawab pertanyaan Gabriel, pria itu tiba-tiba saja menurunkan wajahnya, menempelkan bibirnya pada bibir Aubrey. Aubrey tersentak. Kali ini bukan seperti ciuman terakhir mereka dikala Gabriel menciumnya dengan paksa. Kali ini pria itu menciumnya dengan lembut, mengulum bibirnya, menuntun Aubrey agar mengikuti ritme ciumannya. Sialnya, Aubrey masuk kedalam perangkap Gabriel dan menikmati ciuman itu. Aubrey dibuat luluh, dibuat rileks hingga ia mengalungkan lengannya pada leher Gabriel dan memaikan rambut bagian belakang pria itu. J