FlashBack. Aku berjalan terburu menuju gang depan rumahku. Aku akan menemui mas Angga, pacarku. Entah kenapa tiba-tiba dia ngajak ketemuan padahal beberapa hari ini dia cuek dengan alasan sibuk dengan kegiatan OSIS. Awalnya aku ingin pergi menemuinya dengan sepeda motorku tapi kuurungkan saat aku tahu sepeda motornya dibawa Elvira pergi. Terpaksa, aku harus menemui mas Angga naik angkot. Tiba di depan gang, aku menunggu sebentar sebelum akhirnya kuhentikan angkot dan naik. Untungnya angkotnya lumayan sepi jadi tidak perlu berdesakan. Aku sangat mensyukurinya, karena dengan begitu pakaianku tidak akan terlalu kusut demikian pula riasanku. Kucek ponselku dan tidak ada pesan lagi dari mas Angga setelah aku mengiyakan ajakannya. Sebenarnya aku juga bingung, apakah aku ini mencintainya at

