76. PERMINTAAN TERAKHIR

1271 Kata

Anya tengah berdiri di depan jendela kamarnya, menatap rintik hujan yang turun secara tiba-tiba. Air yang jatuh, seperti membawa pergi sementara beban yang sedang memenuhi pundaknya. Mampu melupakan sejenak rasa sakit dan kecewa yang masih setia bersemayam di hatinya. Entah sampai kapan, ia tidak tahu. Anya hanya merindukan hari-harinya yang tenang, tanpa kebisingan kisah masa lalu yang pahit. Suara ketukan pintu, berhasil membuyarkan lamunan Anya. Wanita itu menoleh dan menunggu siapa yang datang. Ketika sosok yang selalu memberikan perhatian muncul dari balik pintu, Anya tersenyum. “Mas Kin.” “Aku kira kamu tidur.” Anya menggeleng, sambil melangkah kecil. “Lagi lihat hujan.” Sebuah pelukan hangat, langsung Anya dapatkan dari Kin. Terasa sangat menenangkan, tapi juga menimbulkan ganj

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN