Alea terlihat mengerutkan keningnya. Aku kaget dengan ucapanku sendiri. Sumpah, itu refleks dari mulutku. Semoga saja gadis itu tidak mendengarnya. Saat pertama kali langsung bertemu, secara tak sadar aku memuji kecantikan Alea yang aku rasa meningkat berkali-kali lipat. Namun bersamaan dengan itu, terdengar suara bising kendaraan di luar sana. Sepertinya anak-anak geng motor yang lewat. Alea mengerutkan kening, "Anda bilang apa barusan? Maaf, jam segini kadang memang suka berisik oleh suara kendaraan." Aku bernafas lega. Ya, tadi aku memuji Alea tanpa sadar. Walau benar jika Alea bertambah cantik, tapi jika gadis itu mendengarnya, pasti dia marah. Ya, ya, aku sangat tahu. Pendekatanku yang sekarang akan terasa lebih sulit. Alea pasti berhati-hati padaku. Terlihat dari gestur dan tata

