Aku menutup sambungan telepon dengan kesal. Kenapa sih aku selalu saja dihantui sama orang itu? Dengan langkah gontai, aku berjalan ke parkiran motor. Mungkin aku gak langsung pulang. Niatnya sih mau cari kerja sampingan lagi. Aku masih ingat harapan Tante Yayu padaku. Terbiasa dikirim uang tiap bulan, sekarang aku udah resign. Mau gak mau, harus segera nyari kerjaan lagi. "Tumben gak pulang bareng Pak Devan?" Seorang mahasiswi centil meledekku yang sedang berusaha menyalakan motor. "Gue gak kerja sama dia lagi." jawabku cuek. "Wow, udah dibuang ya? Kasihan amat, biasa naik Alphard, sekarang ke motor butut lagi, mengenaskan sekali." "Bukan urusan lo!" Aku makin kesal dibuatnya. "Harusnya elo sadar sejak awal sih. Pak Devan dan Arumi itu pasangan serasi. Mereka saling mencintai. Bahkan