Kami tiba di hotel. Pria yang sekarang sudah jadi suamiku itu terlihat menghubungi seseorang. Sepertinya dia pesan makanan. Aku tersenyum lebar. Dia benar-benar mengabulkan permintaan aku. Ya, tadi aku mau makan menu makanan yang disajikan di acara tadi. Ngiler sih, semuanya terlihat enak. "Kamu haus? Minum ya?" ucap Pak Devan lalu mengambil air untukku. "Hm, haus dan lapar," jawabku sambil tersenyum lebar. Pak Devan terlihat membuka jasnya. Aku mulai panik. "Pak eh Mas, jangan dulu dibuka bajunya! Aku kan belum siap!" Pak Devan mendekat. Ia menyeringai, "Benarkah? Tapi aku sudah gak tahan, gimana dong?" Aku menyilangkan kedua tangan di depan d**a. "Kan a-aku belum makan. Ha-harus ada tenaga kan?" Tetiba pria itu tertawa, "Haha, ya ampun, kamu lucu banget sih, Alea?" Sialan! Jadi d

