Sepersekian detik aku masih menutup kelopak mataku. Menunggu apa yang akan dilakukan pria di depanku ini. Tanganku masih memegang kemeja miliknya. Ya, konon dia minta bantuan dariku untuk memakaikannya. Sampai aku hitung sudah detik ke lima, tak ada yang terjadi. Penasaran, aku membuka mataku. Alangkah kagetnya saat aku membuka mata. Wajah pria itu sangat dekat dengan wajahku. Bahkan hidung kami hampir bersentuhan. Pak Devan terlihat kaget. Jakunnya naik turun. Lalu tangannya mengambil sesuatu dari bulu mataku. "Ini," ucapnya dengan suara berat. Aku mengerjap. "Oh, ya." Tunggu, apa yang dia ambil dari bulu mataku ya? Kok berasa ada yang aneh? Aku segera memeriksa pemberiannya. Mulutku menganga, waduh, ini kan bulu mata palsu yang aku pakai? Bagaimana mungkin bisa lepas coba? "Ini ..

