Dor!!! Suara tembakan nyaring terdengar. Cecil semakin menangis tersedu-sedu. Sedang Ricard seolah terpaku. Brandon yang tersungkur lemahpun tampak terkejut. "Ke..napa?" Tanya Ricard, untuk pertama kali Ricard mengeluarkan air matanya. Bukan sedih, tapi kecewa. Cecil menembaknya, iya, wanita yang paling ia cintai menembaknya– Tangan Cecil bergetar hebat, matanya tak beralih dari mata Ricard. Kekecewaan yang tersirat dari mata Ricard tampak jelas, bahkan sangat jelas. Cecil bisa merasakannya. Ketakutan itu semakin menyerang Cecil, hingga pistol yang sudah berlumuran darah itu terjatuh, menimbulkan suara dramatis. Kesadaran Ricard semakin berkurang. Seutas senyum tampak di wajah tegas pria itu. Meski sangat kesakitan, Ricard bersuara. "Ja..ga anak kita." Lirih Ricard. Mendengar itu me
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari