Bianca tertidur pulas dalam rengkuhan Brandon, Tanpa menggunakan sehelai benangpun ia menyandarkan kepalanya di d**a pria yang sudah ketiga kalinya menguasai tubuhnya itu. Matanya bengkak, namun rasa lelah itu membuatnya mau tak mau memasuki dunia mimpi. Brandon tak tidur, ia masih betah memandangi wajah calon istrinya itu. Sudah berapa kali Brandon menyakitinya? Sudah berapa luka yang brandon sebabkan pada tubuh mungilnya? Bahkan melawanpun wanita mungil dalam rengkuhannya tak sanggup. Hanya menangis yang bisa ia lakukan. Brandon sadar bahwa ia terlalu kejam. "Sepertinya saya mencintai kamu Bianca," bisik Brandon. "Saya menemukan jawaban itu malam ini, sikap saya yang begitu keras terhadap kamu, itu karena saya menolak untuk jatuh cinta kepada kamu. Padahal sudah jelas ini cinta. Saya m