"Sebentaaaar," seru Keke. Dia tengah berkutat di dapur, sementara Delia dan Delio digendong di kiri dan kanan Bujang. Delio menangis keras, sedangkan Delia menatap saudara kembarnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca. "Masih lama, Ke?" tanya Bujang yang mulai kebingungan mendiamkan Delio, Delio semakin menggeliat dan suara tangisnya bertambah keras. Delia ditaruh oleh Bujang di dalam box bayi. Delia malah menangis keras, bahkan lebih keras dari suara Delio, akhirnya Bujang mengambil Delia kembali. "Dua-duanya menangis," kata Bujang bicara sendiri. Ternyata mengasuh anak itu tidak mudah, bahkan sehari ini Bujang belum menyentuh kayu sama sekali. "Sedikit lagi cabenya matang," sahut Keke dari dapur. Keke bahkan tak fokus. "Ya ampun, sayurnya kehabisan air." "Matikan saja dulu api komp