13

1118 Kata

"Sah." Suara serentak menggema memenuhi kantor KUA, seiring dengan lafaz doa yang dipanjatkan oleh Pak penghulu dan diaminkan oleh hadirin yang menjadi saksi. Acara sakral itu hanya dihadiri beberapa orang saja, hanya keluarga terdekat Keke, sementara di pihak Bujang, yang hadir adalah Luqman dan istrinya. Sebagai pria yang hidup sebatang kara, hanya Luqman yang sudah seperti keluarga baginya. Keke memejamkan mata, tanggung jawab sudah beralih ke pundak Bujang, dia tak lagi bisa merengek pada ayahnya seperti biasa. Dan sebentar lagi dia akan ikut suaminya, berpisah dengan keluarganya. Keke mengahalau air mata dan rasa sesak di dadanya. Perasaan ini, tak bisa diungkapkan. Ada rasa seperti beban berat menghimpit dadanya. Selepas salat Jumat, dua insan itu sudah terikat oleh yang namanya a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN