Aku tidak bisa berbohong, bahwa Prince seperti dikirin Tuhan untuk membuat aku merasakan banyak hal yang dulu tidak bisa aku lakukan sendirian. Membuat perasaanku jatuh semakin dalam dan dengan mudah menerimanya. Dia seperti ibu peri yang mengabulkan banyak permintaanku bahkan tanpa aku menyebutkannya. Membuatku semakin takut untuk mencari kebenaran tentangnya. Rasa takut akan kehilangannya lebih besar di banding rasa ingin tahuku tentang jati diri Prince yang sebenarnya. “Prince, setidaknya aku boleh tahu tidak kamu kuliah di mana?” tanyaku malam itu sambil melihat kembang api yang begitu indah. Prince tampak diam beberapa saat. Matanya menarawang ke arah langit seolah dia bisa membuat bintang jatuh jika di tatap sedalam itu. “Aku takut, aku tidak bisa datang menemui kamu lagi jika kamu