BAB 37. Dendam Membara

2072 Kata

Ketika aku pulang ke rumah, waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam. Ayah terlihat duduk di ruang tamu saat aku masuk ke rumah. Beliau terlihat sedang menungguku. Dati arah dapur, Bunda datang sambil membawakan cemilan dan tiga cangkir teh hangat yang artinya mereka ingin mengajak aku bicara. "Kamu sudah makan?" Tanya ayah. Tidak ada nada marah-marah atau jengkel seperti biasanya. Beliau justru terdengar begitu serius sekarang ini. "Belum." Jawabku singkat. Seeikit kaget karena suaraku terdengar dingin sekali saat ini. "Mau bunda buatin makanan?" "Nggak usah." jawabku lagi. kemudian setelah itu aku hendak melangkah menuju kamar tapi Ayah memanggil namaku. "Duduk dulu sebentar, kami mau bicara." Ucapnya kembali menghentikkan langkahku. Aku menurut dan kemudian duduk di hadapanny

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN